MAKALAH BAHASA INDONESIA
PENALARAN DEDUKTIF
Nama Dosen
: Drs. Budi Santoso,MM
Disusun Oleh
Mario Purbono (25213295)
3EB22
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015-2016
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini bertema tentang “Paragraf dan Alinea”.
Penulis berharap semoga makalah yang
penulis buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Mudah-mudahan makalah ini
dapat menambah wawasan para pembaca serta lebih mengetahui tentang penalaran
induktif.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
banyak menerima bantuan dari berbagi pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof E.S. Margianti,SE,MM,
Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak Ir. Toto Sugiharto, M.sc.,
Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3. Bapak Drs. Budi santoso, MM, Dosen
Pembimbing Penulisan Makalah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Penulis menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
serta komentar yang bersifat membangun dan menuju kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga penulisan ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang.
Bekasi, 24 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
1.4. Metode Penulisan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Alinea............................................................................................................ 3
2.2. Jenis Paragraf.................................................................................................................. 3
2.3. Syarat
Paragraf............................................................................................................... 7
2.4. Bagian Penting Paragraf................................................................................................. 7
2.5. Fungsi Paragraf............................................................................................................... 7
2.6. Unsur Alinea................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 7
3.2. Saran............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering
digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam
rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas
kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya.
Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat
berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas
ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di
samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan
ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih
besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea
berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan
terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat
membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung
kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
alinea atau paragraf ?
2. Apa jenis-jenis paragraf ?
3. Apa syarat sebuah paragraf ?
4. Apa saja bagian penting dari
sebuah paragraf ?
5. Apakah fungsi paragraf ?
6. Apa saja unsur-unsur yang
terkandung dalam alinea?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian
alinea.
3. Untuk mengetahui jenis alinea.
4. Untuk mengetahui syarat sebuah
paragraf.
5. Untuk mengetahui bagian-bagian
penting dalam sebuah paragraf.
6. Untuk mengetahui fungsi
paragraf.
D. Metode
Penelitian
Metode yang digunakan
penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan metode
kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan
menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ALINEA
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat,
tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang
satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan
juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan
alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic
atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat. Alinea atau
paragraf juga di artikan sebagai penuangan ide atau gagasan penulis melalui
kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya
memiliki satu topik atau tema.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau
kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat
ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu
gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak
sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang
layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu
cukup dengan beberapa kalimat saja.
B. JENIS
PARAGRAF
1. Macam-macam alinea berdasarkan
letak kalimat utamanya
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
Contoh: Beberapa tips
belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar
“dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari
sekarang. Belajar akan efektif kalaubelajar kumpulan soal. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di bukukumpulan
soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari
dibuku.
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
Contoh:
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian.
Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan
soal. Hal ini dapat dilakukan dengancara menjawab soal-soal di buku
kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang
tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang
Ujian Akhir Nasional
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir
alinea
Contoh: Beberapa tips
belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan
pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian.
Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akanefektif kalau belajar kumpulan soal.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal dibuku kumpulan
soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak
dikuasaidicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para
guru memberitahukantips belajar menjelang UAN.
2. Macam-macam alinea berdasarkan
tujuannya
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang
paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu
disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca.
Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk
memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea
pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea
pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat
selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam
sebuah wacana atau karangan.
Dalam
karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:
• Garis
besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting.
•
Pemaparan isi dan maksud judul karangan.
• Kutipan
pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan.
•
Sitiran dari suatu pendapat
• Pembatasan
objek dan subjeknya.
• Pemaparan
arti penting masalah yang akan dibicarakan.
•
Gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh :
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac,
Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai
berenang dan menyelam gara-gara waktu berusia 10 tahun dikirim ke sekolah musim
panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang
gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar
danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak
yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan
menyelam.
2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah
wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang
esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi
menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam
menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas
penalaran yang masuk akal atau logis.
Ada beberapa
pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat
dijadikan pedoman, yaitu :
ü Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara
kronologis. Contoh:
1. Secara Eksplisit
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan
guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah
kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai
peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA
Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan.
2. Secara Implisit
Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di
malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang
bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil
bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau
itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan
beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut.
Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali
ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan
hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas
hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah
ditunaikan.
ü Pola Runtutan Tingkat
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat
terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan
sebagainya. Contoh :
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa
lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan
umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi
harapan semua penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa
diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam
berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat
menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa
diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa
ü Pola Urutan Apresiatif
Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan,
baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya.
Contoh :
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang
oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence
ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara
hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas
oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin
benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan
konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam
masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal
produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti
keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’
dengan cara ‘modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat
dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli
alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam
keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai
businessmen, dan selalu bertindak secara itu.
ü Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu
tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri
ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan
berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke
tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh :
Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas
membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan
jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air
bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus
mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah
membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam air.
Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali
ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring.
ü Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja,
dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik,
sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola
urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali
semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh
:
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan
buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2
minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah
menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.
ü Pola Urutan Antikimaks
Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks.
Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens
menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel,
cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya
menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.
ü Pola Urutan Khusus Umum
Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan
gagasan-gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau
rampatan generalisasinya. Contoh :
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda
juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya
yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.
ü Pola Urutan Sebab – Akibat
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu
akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh :
Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat
di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu
merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari
kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya
yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air
hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh
tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air
laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi
ü Pola Urutan Tanya – Jawab
Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan
gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan
itu.Contoh :
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin
diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi
hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur
agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan
bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta
menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan
oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat
harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus
membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.
3. Alinea Penutup
Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada
bagian wacana atau karanan sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan dari
masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya.
Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar
mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk
mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu
panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus
menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
alinea penutup yang berupa kesimpulan :
Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan
jenis media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah
pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan
yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan
tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian
terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis
dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan
terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.
Contoh
alinea penutup yang berupa ringkasan :
Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama,
terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD
tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat
dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih
tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga,
ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid
SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki.
Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan
deras.
Contoh
alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting
Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara
tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang
memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah
yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran
yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila
secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di
dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat
kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia
Indonesia.
Contoh
alinea penutup yang berupa saran :
Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian
besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan
pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di
daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja
keras: menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan
daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi
sasaran KMD.
Contoh
alinea penutup yang berupa harapan :
Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan
hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan
penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini,
segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan.
3. Macam-macam paragraf
berdasarkan isi
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi. Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/
fakta konsep sebagai alasan/ bukti. Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu
sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah,
dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat
sesuatu.Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai
tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
C. SYARAT
PARAGRAF
1. Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama
mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat
sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.
2. Koherensi
yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu
dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat
dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda
hubungan eksplisit maupun implisit.
3. Pengembangan
yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan
kalimat-kalimat pendukung.
4. Efektif
yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa
tersampaikan dengan tepat.
D.
BAGIAN PENTING PARAGRAF
Disetiap
alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka
pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting
yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
ü Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada
bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti
dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
ü Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau
detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
E. FUNGSI PARAGRAF
Berikut ini merupakan fungsi paragraf:
1. Mengekspresikan gagasan
tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian
kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan
(pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian
gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya
4. Memudahkan pengembangan topik
karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian
variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
F. UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan
jalan pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima
oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk
menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun
alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat
pengembang (development sentence),dan kalimat penegas.
Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan
atas dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat
penjelas atau kalimat pendukung.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas
sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini
kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat penjelas sehingga ide
atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas.
Ciri kalimat
topik adalah:
1. Mengandung permasalahan yang
potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut
2. Merupakan kalimat lengkap yang
dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang cukup
jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan
kata sambung dan frasa transisi.
Ciri kalimat
penjelas adalah:
1. (Dari segi arti) sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2. Arti kalimat kadang-kadang
baru jelas setelah dihubungkan dengan
kalimat lain dalam paragraf.
3. Pembentukannya sering
memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi.
4. Isinya berupa rincian,
keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik.
Kalimat-kalimat
penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topikdengan empat
cara, yaitu:
1. Dengan ulangan, yaitu mengulang
balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang
bersamaan maknanya (sinonimnya).
2. Dengan pembedaan, yaitu dengan
menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang
tidak terkandung oleh pikiran utama.
3. Dengan contoh, yaitu dengan
memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik.
4. Dengan pembenaran, yaitu
dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat
pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan
alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan
alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis
yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan
berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh
bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea
analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea
campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa
unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic
sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas
(punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara
bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
B. SARAN
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki, bak dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena
itu kami berpesan kepada pembaca,ambilah sesuatu yang psitif dari sebuah
coretan yang kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
mapun pembaca.dan menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa kita
sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah
cita-cita yang luhur.