Senin, 01 Mei 2017

Review Jurnal 12



Nama Jurnal                : Jurnal Akuntansi
Volume/Halaman        : MODUS Vol.26 (1): 33-50, 2014/  ISSN 0852-1875
Nama Penulis              : Ferry Aditama dan Anna Purwaningsih
Judul Jurnal                 : Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Non Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tanggal Jurnal             : 2014
Tujuan Penelitian        : Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh perencanaan pajak terhadap praktik manajemen laba seteleh terjadinya perubahan (penurunan) tarif pajak tunggal pada tahun 2010 pada perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
Metodologi Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan melakukan analisis pada perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 hingga tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 hingga tahun 2012. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu (Hartono M., 2007: 79).
Variabel Penelitian      : 1.      Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba.
  2.      Variabel independen dalam penelitian ini adalah perencanaan pajak. Variabel perencanaan pajak diukur dengan menggunakan rumus tax retention rate (tingkat retensi pajak), yang menganalisis suatu ukuran dari efektivitas manajemen pajak pada laporan keuangan perusahaan tahun berjalan (Wild et al., 2004).
Hasil Penelitian           : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan data yang terdistribusi secara normal, hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan nonmanufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini melakukan manajemen laba dengan menghindari penurunan laba.
Kesimpulan                 : Berdasarkan hasil analisa data, terlihat bahwa perencanaan pajak ternyata tidak berpengaruh positif terhadap manajamen laba pada perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar di BEI. Akan tetapi, hasil pada analisis deskriptif menunjukkan bahwa 77 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini melakukan manajemen laba dengan cara menghindari penurunan laba.
Pendapat                     : Menurut pendapat saya jurnal ini bagus, materi yang diangkat juga menarik. Keterbatasan penelitian di dalam penelitian ini adalah pada penelitian ini penulis tidak membedakan perusahaan nonmanufaktur yang memiliki laba sebelum pajak dan laba bersih bernilai positif dengan laba sebelum pajak dan laba bersih yang bernilai negatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini tidak menguji model akrual untuk mendeteksi praktik manajemen laba tetapi hanya menguji perencanaan pajaknya saja.  Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, saran untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini adalah penelitian selanjutnya dapat memasukkan industri keuangan, khususnya bank di dalam sampel penelitian agar sampel yang diperoleh semakin banyak serta hasil dari penelitian sejenis semakin baik. Hal ini dikarenakan pada penelitian sejenis sebelumnya, industri keuangan belum pernah dipakai dalam sampel penelitian mengenai

Review Jurnal 11



Nama Jurnal                : Jurnal SMARtek
Volume/Halaman        : Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011: 39 - 46
Nama Penulis              : Mastura Labombang
Judul Jurnal                 : MANAJEMEN RiSIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI
Tanggal Jurnal             : Februari 2011
Tujuan Penelitian        : Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi.
Metodologi Penelitian : Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi dengan mengacu kepada teori-teori yang relevan.
Hasil Penelitian           : Hasil studi menunjukkan bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan bagi setiap proyek konstruksi untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal penyelesaian proyek. Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (responrisiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (risk avoidance).

Kesimpulan                 : a)   Manajemen risiko merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek.
b)     Penilaian risiko yang dilakukan meliputi : Identifikasi risiko,   memahami kebutuhan atau mempertimbangkan risiko, menganalisis dampak dari risiko tersebut/evaluasi risiko, menetapkan siapa yang bertanggung jawab terhadap risiko tertentu (alokasi risiko).
c)      Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (risk avoidance).

Pendapat                     : Dalam jurnal tersebut sudah cukup bagus penjelasannya yaitu  mengenai manajemen resiko suatu proyek agar dapat menghindari kerugian atas biaya ,mutu dan jadwal proyek. Pada metode penelitian sebaiknya peneliti harus lebih jelas lagi metode apakah yang digunakan dan bagaimana cara menganalisisnya dan menggunakan alat apakah agar kita bisa tau cara memanajemen resiko dengan baik

Review Jurnal 10


Nama Jurnal
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis
Volume jurnal
Vol. 9 No. 2
Nama Penulis Jurnal
Eka Nurmala Sari dan Fitriani Saragih
Judul Jurnal
Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Hotel Berbintang Di Kota Medan
Bulan Jurnal
September 2009
Tujuan Penelitian
Mengetahui Kinerja karyawan dan pertanggung jawaban pada perusahaan
Metode Penelitian
Deskriptif – analitis
Variabel Penelitian
Variabel bebas atau variabel independen (X) yaitu sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur pengendalian manajemen (X1) dan proses pengendalian manajemen (X2).
Variabel terikat atau varibel dcpcndcn (Y) : kinerja keuangan perusahaan
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis dari jurnal tersebut, maka dapat disusun distribusi tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang ada.
A. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Struktur Pengendalian Manajemen (X1)
B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Proses Pengendalian Manajemen (X2).
C. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Kesimpulan Penelitian
1. Struktur pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
2. Struktur pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
3. Proses pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Pendapat Mengenai Jurnal
Jurnal ini sangat menarik dan bermanfaat pembahasannya, dengan memahaminya maka dapat menambah wawasan. Saran kepada perusahaan menurut peneliti perusahaan harus memberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan pertanggung jawaban kepada manajer dan karyawan.

Review Jurnal 9


Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia
Volume / Halaman
Volume 7 No.2
Nama Penulis
Luciana Spica Almilia dan Kristjadi
Judul Jurnal
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Tanggal Jurnal
Desember 2003
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji rasio keuangan yang mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan.
Metode Penelitian
Data Penelitian
Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan periode 1998-2001 yang dipublikasikan. Data laporan keuangan diperoleh dari Publikasi BEJ. Periodisasi data penelitian yang mencakup data periode tahun 1998 sampai 2001 dipandang cukup mewakili untuk memprediksi financial distress.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang laporan keuangannya terdapat di Publikasi BEJ pada tahun 1998-2001. Sedangkan sampel dari penelitian ini perusahaan yang mengalami financial distress dengan indikasi: selama 2 tahun mengalami laba bersih operasi (net operating income) negatif dan selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden yaitu pada tahun 2000 dan 2001. Sebagai kontrol juga dipilih perusahaan yang sehat pada tahun 2000-2001. Data laporan keuangan tahun 2000-2001 digunakan sebagai pedoman penentuan apakah suatu perusahaan mengalami financial distress atau tidak. Sedangkan data laporan keuangan tahun 1998-1999 adalah merupakan data yang akan diolah. Berdasarkan kriteria diatas diperoleh sampel sebanyak 61 perusahaan manufaktur, 24 perusahaan dikatakan mengalami financial distress dan 37 perusahaan tidak mengalami financial distress.
Identifikasi Variabel
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress perusahaan yang merupakan variable kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1 untuk perusahaan yang mengalami financial distress. Perusahaan dikatakan mengalami financial distress jika:
  1. Beberapa tahun mengalami laba bersih (net income) negatif (dalam penelitian Hofer 1980 dan Whitaker 1999, menggunakan laba bersih operasi atau net operating income).
  2. Selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden (sesuai dengan penelitian Lau 1987).
Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002):
1. Profit margin meliputi:
a. Laba bersih dibagi penjualan (NI/S).
2. Likuiditas meliputi:
a. Aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (CA/CL).
b. Modal kerja (aktiva lancar-kewajiban lancar) dibagi total aktiva (WC/TA).
c. Aktiva lancar dibagi total aktiva (CA/TA).
d. Aktiva tetap bersih dibagi total aktiva (NFA/TA).
3. Efisiensi operasi meliputi:
a. Penjualan dibagi total aktiva (S/TA).
b. Penjualan dibagi aktiva lancar (S/CA).
c. Penjualan dibagi modal kerja (S/WC).
4. Profitabilitas meliputi:
a. Laba bersih dibagi total aktiva (NI/TA).
b. Laba bersih dibagi ekuitas saham (NI/EQ)
5. Financial leverage meliputi:
a. Total hutang dibagi total aktiva (TL/TA).
b. Hutang lancar dibagi total aktiva (CL/TA).
c. Notes payable dibagi total aktiva (NP/TA).
d. Notes payable dibagi total hutang (NP/TL).
e. Ekuitas saham dibagi total aktiva (EQ/TA).
6. Posisi kas meliputi:
a. Kas dibagi hutang lancar (CASH/CL).
b. Kas dibagi total aktiva (CASG/TA).
7. Pertumbuhan meliputi:
a. Prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S).
b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total   aktiva (GROWTH NI/TA).
Model Analisis dan Tehnik Analisis Data
Pengujian dalam penelitian dengan menggunakan regresi logit untuk mengetahui kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap penentuan financial distress suatu perusahaan. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Pi = 1/[1 + exp – (B0 + B1Xi1 + B2Xi2 + … + BnXin)]
Pi = probabilitas perusahaan mengalami financial distress
Xin = variabel-variabel rasio keuangan
Dalam penelitian ini tidak seluruh rasio-rasio keuangan dimasukkan dalam model, tetapi variabel rasio-rasio keuangan dipilih berdasarkan tingkat signifikansinya. Jadi dalam penelitian ini berusaha mencari rasio-rasio keuangan mana yang paling dominan dalam menentukan apakah suatu perusahaan akan mengalami financial distress atau tidak. Analisis data dilakukan dengan menilai keseluruhan model (overall model fit), menganalisis nilai Nagel Karke dan menguji koefisien regresi.
Variabel Penelitian
Variabel dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress perusahaan yang merupakan variable kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1 untuk perusahaan yang mengalami financial distress. Perusahaan dikatakan mengalami financial distress jika:
  1. Beberapa tahun mengalami laba bersih (net income) negatif (dalam penelitian Hofer 1980 dan Whitaker 1999, menggunakan laba bersih operasi atau net operating income).
  2. Selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden (sesuai dengan penelitian Lau 1987).
Variabel independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002):
1. Profit margin meliputi:
a. Laba bersih dibagi penjualan (NI/S).
2. Likuiditas meliputi:
a. Aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (CA/CL).
b. Modal kerja (aktiva lancar-kewajiban lancar) dibagi total aktiva (WC/TA).
c. Aktiva lancar dibagi total aktiva (CA/TA).
d. Aktiva tetap bersih dibagi total aktiva (NFA/TA).
3. Efisiensi operasi meliputi:
a. Penjualan dibagi total aktiva (S/TA).
b. Penjualan dibagi aktiva lancar (S/CA).
c. Penjualan dibagi modal kerja (S/WC).
4. Profitabilitas meliputi:
a. Laba bersih dibagi total aktiva (NI/TA).
b. Laba bersih dibagi ekuitas saham (NI/EQ)
5. Financial leverage meliputi:
a. Total hutang dibagi total aktiva (TL/TA).
b. Hutang lancar dibagi total aktiva (CL/TA).
c. Notes payable dibagi total aktiva (NP/TA).
d. Notes payable dibagi total hutang (NP/TL).
e. Ekuitas saham dibagi total aktiva (EQ/TA).
6. Posisi kas meliputi:
a. Kas dibagi hutang lancar (CASH/CL).
b. Kas dibagi total aktiva (CASG/TA).
7. Pertumbuhan meliputi:
a. Prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S).
b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total   aktiva (GROWTH NI/TA).
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan Rasio profit margin (laba bersih / penjualan bersih), rasio leverage keuangan (kewajiban lancar / total aktiva), rasio likuiditas (aktiva lancar / kewajiban lancar) dan pertumbuhan (laba bersih / pertumbuhan total aset) adalah variabel yang signifikan untuk menentukan perusahaan kesulitan keuangan.
Kesimpulan Penelitian
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variable rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah:
1. Rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan  penjualan (NI/S).
2. Rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA).
3. Rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL).
4. Rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA).
Pendapat Mengenai Jurnal
Menurut saya jurnal ini sudah cukup baik dan mudah  untuk dimengerti mengenai financial distress.  Hanya saja dalam jurnal ini terdapat beberapa kekurangan yaitu periodisasi data yang digunakan  hanya 2 tahun untuk memprediksi. Kemampuan prediksi akan lebih baik apabila digunakan data series yang cukup panjang. Selain itu, terdapat beberapa  factor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi (pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi dan lain-lain) serta parameter politik yang tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena kesulitan pengukurannya. Dan apabila faktor-faktor tersebut dapat diperoleh dan dapat diukur dengan tepat, maka akan diperoleh tingkat prediksi financial distress suatu perusahaan yang lebih akurat.